
JAKARTA – Ketua KPK RI Firli Bahuri mengatakan Hari Santri Nasional 2021 yang mengusung tema besar ‘Santri Siaga Jiwa dan Raga’ sangat tepat untuk mengingatkan bangsa ini tentang betapa pentingnya mensiagakan selalu jiwa-raga seperti lazimnya seorang santri, dalam menjalani hidup dan kehidupan bermasyarakat.
“Hari Santri Nasional adalah penghormatan dan pengakuan segenap bangsa dan negara atas peran para santri seluruh Indonesia yang di pimpinan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan resolusi jihad,” kata Firli Bahuri mengenang, Jumat (22/10).
Artikel terkait: Perkuat Pencegahan Korupsi, PT Bukit Asam Jumpai Pimpinan KPK
Dalam sejarah, isi dari Resolusi Jihad tersebut adalah pernyataan bahwa berjuang demi kemerdekaan Indonesia hukumnya Fardhu’ Ain atau wajib bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia. Setelah kemerdekaan dapat direngkuh, peran serta santri sebagai motor pergerakan dan kemajuan bangsa dinilai tetap dibutuhkan untuk menjaga serta mengakselerasi tercapainya cita-cita dan tujuan didirikannya republik ini.
Firli Bahuri berharap sosok sederhana, santun, berintegritas, menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, moral, etika dan kejujuran yang kental pada diri seorang santri, sangat diharapkan ada dalam setiap elemen dan eksponen bangsa, guna menghadapi, melewati sekaligus menyelesaikan ragam persoalan besar bangsa, salah satunya korupsi dan perilaku koruptif yang telah berurat akar di NKRI.
Lihat juga: Fahri Hamzah Tidak Kaget Dengan Jokowi yang Setuju Revisi UU KPK
“Saya tekankan, negeri ini membutuhkan anak-anak bangsa yang memiliki jiwa, raga, semangat fisabilillah dan ruh seorang santri dalam perang badar melawan korupsi dan perilaku koruptif di negeri ini,” tegas Firli.
“Tidak berlebihan jika saya katakan santri merupakan teladan nyata yang baik bagi kita semua khususnya generasi penerus masa depan bangsa, dalam menjaga, mengawal dan menentukan arah langkah serta tujuan negara. Selamat memperingati dan merayakan Hari Santri Nasional 2021 dengan semangat anti-korupsi, semoga ruh, semangat perjuangan para ulama dan santri pendahulu kita untuk merebut kemerdekaan di masa lalu, senantiasa tumbuh dan berkembang dalam setiap jiwa, raga, hati dan pikiran segenap rakyat Indonesia,” tutup Firli. (e*)