
Jakarta – Dr. dr. Siti Fadilah Supari menyinggung dalam hal morbiditas (angka ketertularan) dan mortalitas (angka kematian) Covid19, yang dilihatnya aneh. “Ketika vaksin dimulai besar-besaran mengapa dua angka indikator tersebut malah naik tinggi, apakah sudah dibandingkan dengan angka-angka sebelumnya?” tanya Siti Fadilah dalam Geloratalks, forum dialog yang diadakan oleh Partai Gelora Indonesia. Seperti diketahui, kapasitas rumah sakit, suplai obat dan suplai oksigen tak bisa mengimbangi naiknya kasus harian Covid19 di Indonesia yang menyebabkan pasien terbengkalai.
“Jangan kira-kira terus. Mestinya harus diteliti karena itu sebuah pertanyaan besar, supaya kita bisa mengatasai pendemi dengan baik, dengan tepat. Jangan pakai kira-kira rakyat tidak disiplin, kira-kira pada keluyuran. Berapa kematian sebelum vaksin, berapa kematian setelah vaksi. Berapa yang tertular sebelum vaksin, dan berapa yang tertular setelah vaksin. Semua akan terlihat di statistik,” jelas Siti Fadilah panjang lebar. “Karena kita pakai kira-kira, substansinya tidak ketemu,” lanjut Siti lagi.
Artikel terkait: Distribusi Vaksin Lamban, Umur Pandemi Bisa Mencapai Sepuluh Tahun
Saat ini kasus positif harian di Indonesia masih tinggi yakni lebih dari empat puluh ribu dan kematian harian juga diatas seribu. “Tapi Indonesia sudah terlanjur. Dulu (tahun 2010, saat kasus flu burung, red.) WHO ingin menjadikan Indonesia sebagai episentrum kita menolak. Bedanya dengan sekarang, episentrum ada di Wuhan dan kita tidak punya kekuatan untuk ikut menentukan,” lanjut Siti Fadilah lagi. Kala itu, posisi Indonesia juga lebih kuat karena menteri menteri kesehatan di seluruh dunia ada di belakang Indonesia.
Lihat juga: Kebohongan Wabah Terkendali Pernah Terjadi di Eropa Sebabkan 100 Juta Orang Mati
Siti Fadilah menyebut bahwa kekuatan global kerap membuat isu yang bisa menyudutkan Indonesia. Saat peristiwa wabah flu burung kekuatan global sudah membuat isu bahwa ada hubungan transmisi penularan di Indonesia. “Saya waktu itu saya langsung meneliti. Nah ini dia, saya melawan dengan ilmu, saya melawan dengan substansi. Ternyata apa yang dikatakan tidak benar,” papar Siti Fadilah.
Baca juga: Vaksin Flu Universal Semakin Dekat
Penelitian WHO kala itu menyebut transmisi virus flu burung bisa terjadi dari ayam ke ayam dan manusia. “Setelah itu bisa kita buktikan tidak bisa terjadi, mereka (WHO) mundur teratur,” ujar Siti Fadilah. Dalam konteks saat ini, Siti mengatakan bahwa menteri kesehatan agar memberikan petunjuk kepada rakyat. “Bagaimana supaya Anda terbebas Covid19, jangan takut, begini caranya, ikut kata scientist jangan pakai kira-kira,” tutup Siti Fadilah.(e*)