
Jakarta, findonews.com – Arief Poyuono, wakil ketua umum Partai Gerindra mengkritisi sikap yang diambil oleh Jokowi dalam hal menyikapi keluhan petani sawit terhadap harga yang semakin turun.
“Jokowi tidak memahami komoditas Sawit,” kata Arief
Ia melihat petani saat ini butuh sebuah kebijakan Pemerintah untuk bisa mencari jalan agar harga sawit bisa kembali ke harga tinggi.
“Jokowi sangat ngawur. Dia menyuruh petani beralih ke tanaman jengkol dan petai sama saja meledek,” terangnya.
Menurut Arief, saat harga Sawit tinggi dan harga CPO tinggi malah di palak dengan pungutan ekspor yang nilainya 50 dolar AS oleh Joko Widodo. Lalu diberikan kepada para Konglomerat Sawit yang memiliki industri biodiesel.
“Gilanya lagi pengunaan Dana pungutan usaha perkebunan Sawit di salurkan ke Industri biodiesel yang katanya untuk subsidi Biodiesel B20 mengunakan Keppres Dan perpu yang melanggar UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan,” pungkas Arief.
Dikatakannya, Presiden Jokowi tidak memiliki kualitas sebagai pemimpin di Indonesia karena kurang paham akan kebutuhan masyarakat. Khususnya petani komoditi.
“Jokowi enggak makai mikir asal ngomong aja seperti tong kosong berbunyi nyaring dan tidak punya kualitas sebagai Presiden RI,” sesalnya.