
Findo – Para pemimpin Uni Eropa menyatakan serangan bom di Brussels sebagai sebuah serangan atas masyarakat yang terbuka dan demokratis.
Dilansir BBC, dalam sebuah pernyataan bersama, 28 pemimpin Uni Eripa menyatakan berdiri bersama dalam perang menghadapi kebencian dan kekerasan ekstremisme.
“Serangan terbaru ini hanya memperkuat tekad kami untuk mempertahankan nilai-nilai Eropa dan toleransi dari serangan intoleransi.”
Dua bom di bandara internasional dan satu ledakan stasiun kereta bawah tanah Brussels, Selasa (22/03) menyebabkan sedikitnya 34 orang tewas dan 250 lainnya cedera.
Sementara itu Presiden Barack Obama -yang sedang dalam lawatan ke Kuba, Havana- mengutuk serangan teror di Brussels, Belgia, Selasa pagi waktu setempat. Selain itu, Obama juga berjanji akan melakukan apa pun untuk membantu mencari dalang yang bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan mereka untuk mengutuk serangan yang memalukan atas orang-orang yang tidak berdosa,” tegas Obama.
Pengakuan ISIS
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, sebelumnya menyatakan serangan itu ‘membabi buta, ganas, dan pengecut’.
“Ini hari tragedi, hari yang hitam… Saya menyerukan ke semua orang untuk memperlihatkan ketenangan dan solidaritas.”
Sementara itu Kelompok militan ISIS di Suriah dan Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di bandara dan stasiun kereta Brussels, Belgia, yang menewaskan 34 orang dan melukai ratusan lainnya melalui pernyataan di situs kantor beritanya A’maq.
Situs itu mengatakan para pejuangnya melepas tembakan di Bandara Zaventem sebelum sebagian dari mereka meledakkan bom di sabuknya.
Sementara itu seorang martir, begitulah pernyataan mereka, meledakkan bom di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek.
Jumlah korban yang disebut situs A’Maq mencapai 230 orang, baik yang tewas maupun yang cedera.
Serangan di Brussels ini terjadi empat hari setelah penangkapan Saleb Abdeslam di Brussels -yang merupakan tersangka utama serangkaian serangan di Paris November lalu yang menewaskan 130 orang.