
Kuta – Kesimpangsiuran berita kapan pariwisata Bali akan dibuka menjadi dilema bagi sebagian besar pelaku pariwisata. Mereka berharap pariwisata Bali akan dibuka pada Bulan Juli 2021 sebagaimana yang diisyaratkan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada saat kunjungan mereka ke Bali Maret lalu. Namun hingga akhir Juni 2021 belum ada indikasi ke arah itu.
“Banyak pengelola hotel yang telah merekrut kembali tenaga kerja dan melakukan persiapan pembukaan kamar hotelnya yang telah lebih dari setahun tutup, tentu biaya tidak sedikit untuk kembali aktivasi kegiatan itu”, ungkap H. Rosihan, pengusaha pariwisata yang tinggal di Jalan Dewi Sartika Kuta, Bali kepada H. Mudjiono disela kunjungan silaturahimnya bersama pengurus Partai Gelora Indonesia Provinsi Bali dan Kabupaten Badung pada Jum’at, 25 Juni 2021.
Baca juga: Indonesia Diingatkan untuk Membangun Pariwisata Berkelanjutan

H. Mudjiono mengingatkan bahwa pariwisata adalah urat nadi kehidupan ekonomi di Bali. Masyarakat Bali relatif disiplin menjalankan protokol kesehatan dan telah divaksinasi sehingga Bali relatif lebih kondusif. Jika akses penerbangan internasional segera dibuka, sebagimana 5 bandara lain di Indonesia, wisatawan dapat dengan mudah masuk Bali, hotel – hotel segera terhuni, transportasi segera berfungsi, toko oleh-oleh kembali ramai, restoran segera buka kembali dan roda pariwisata segera berputar. Untuk tahap awal dapat di uji coba di zona hijau pariwisata yang pernah dicanangkan.
Lihat juga: Pilih Mana, Pantai Merah atau Pantai Merah Muda
Sebagaimana diketahui, kasus Covid19 varian Delta yang menyebar cepat membuat muncul wacana untuk lockdown penuh untuk kawasan Jabotabek. Sementara itu PPKM juga telah diterapkan pemerintah provinsi DKI Jakarta berlaku hingga dua pekan kedepan. Salah satu dampak dari pemberlakuan PPKM adalah berkurangnya arus keluar Jakarta untuk berwisata, dimana bulan Juni hingga Juli adalah puncak liburan sekolah.(e*)