Jakarta, Findonews.com – Keputusan politik yang partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ambil dalam konteks pemilihan umum (pemilu) 2019 akan menentukan jalan sejarah republik ini.
Karena itu, politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfuz Sidik berharap Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai Gerindra yang berlangsung di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4) menghasilkan rumusan ide besar tentang strategi memenangkan pertarungan pada pemilihan presiden tahun depan.
Lalu ide yang dihasilkan dari Rakernas tersebut harus dikomunikasikan dengan para pihak yang mau bekerja sebagai aktor pemenangan baik itu dari kalangan partai maupun non partai, ungkap wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Barat VII tersebut.
Dalam berbagai referensi maupun proyeksi politik, jelas anggota Komisi IV DPR RI, sangat besar kemungkinan pemilihan presiden mendatang bakal terjadi head to head antara pasangan calon presiden-wakil presiden.
“Dari berbagai proyeksi itu, besar kemungkinan head to head pasangan calon presiden-wakil presiden tersebut menempatkan kubu partai Gerindra sebagai penantang,” kata mantan Ketua Komisi I DPR RI ini.
Menurut Mahfudz siddiq, sejarah republik ini akan berubah jika poros yang didukung partai Gerindra tidak hanya menjadi penantang, tetapi juga sebagai pemenang. “Ini memang bukan pekerjaan ringan. Poros Jokowi sebagai petahana, tidak hanya didukung banyak partai besar, tetapi juga punya keleluasaan mengelola berbagai sumberdaya untuk memenangkan pertarungan.”
“Menurut saya, saat ini tidaklah mendesak buat poros partai Gerindra mengambil keputusan politik secara dini. Soal keputusan partai politik koalisi dan siapa pasangan calon yang diusung masih bisa dikelola sampai akhir Juli tahun ini atau usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni mendatang,” kata dia.
Untuk menjadi poros penantang sekaligus sebagai pemenang, jelas Mahfudz, yang diperlukan saat ini adalah strategi bukan hanya dari partai dan pasangan calon tetapi juga melibatkan semua faktor pemenangan.
“Hasil Pilkada serentak yang bakal berlangsung di 171 kabupaten/kota 27 Juni mendatang 2018 juga menjadi pijakan basis yang bakal memberikan suara pada hari pencoblosan,” demikian Mahfudz Siddiq.