
PURWOREJO – Agar kurikulum kewirausahaan di SMK terus relevan dengan tuntutan dunia Usaha, SMK Kesehatan Purworejo mengadakan Diskusi Terbatas Telaah Kritis Kurikulum Kewirausahaan di Era Millenial, Jumat (08/04/22). Acara diikuti para guru kewirausahaan dan perwakilan MGMP PKK (Musyawarah Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan) se-Kabupaten Purworejo.
“Dunia usaha sekarang ini berubah drastis pasca wabah Covid19, sehingga dari sisi sekolah juga harus menangkap, memahami apa yang terjadi, serta berbenah diri,” kata Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, S.Sos, M.Pd yang menjadi tuan rumah sekaligus inisiator acara.
Artikel terkait: Kampung Digital a la DESSA, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Desa dengan Prinsip Kolaborasi
Kegiatan selain berisi pengayaan kepada para guru tentang situasi terkini dunia usaha khususnya usaha digital, juga membahas langkah kongkrit yang bisa direalisasikan untuk meningkatkan mutu sekolah dan lulusannya, khusus di aspek kewirausahaan.
Ketua MGMP PKK Kabupaten Purworejo, Sri Harnani, SPd, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Kepala SMK Kesehatan Purworejo. “Ini sebagai awal dari kemajuan teman-teman kita dalam memberikan pembelajaran kepada siswa,” kata Nani.
Baca juga: Ragam Cara Startup Mendapat Pendanaan
Dimulai dari kegiatan diskusi terbatas, program direncanakan akan diperluas ke seluruh MGMP. “Nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan juga,” kata Sri Harnani. “Anak-anak sekarang sudah jauh banget, guru sekarang ini dituntut mau belajar dan mengikuti perkembangan anak-anak dan perkembangan dunia usaha dan dunia industri yang berkembang dengan cepat,” timpal Nuryadin.
Endy Kurniawan, Direktur PT Saiber Dunia Imaji yang dihadirkan sebagai narasumber mengatakan bahwa startup saat ini bukan hanya istilah untuk usaha rintisan berbasis daring atau teknologi informasi. “Startup bisa diadopsi sebagai bisnis proses atau alur kerja bahkan menjadi kurikulum kewirausahaan di SMK, yaitu menggunakan kompetensi siklus kerja usaha rintisan,” terang Endy.(e*)