
Jakarta, Findonews.com – Kepala BPS, Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengatakan defisit neraca perdagangan menjadi salah satu penyebab terhambatnya pertumbuhan ekonomi indonesia. Karena, impor menjadi faktor pengurang dalam menghitung pertumbuhan ekonomi.
“Ketika faktor pengurang lebih besar, pasti akan terpengaruh,” ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 5 November 2018.
BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi triwulan ini adalah sebesar 5,17 persen dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut tercatat lebih rendah ketimbang triwulan II 2018 yang mencapai 5,27 persen dan lebih tinggi ketimbang triwulan I 2018, sebesar 5,06 persen.
Sebenarnya, menurut Suhariyanto, nilai ekspor pada triwulan III 2018 cukup baik. Sebab, dibandingkan dengan tahun lalu, nilai ekspor tahun ini naik 8,33 persen.
“Sementara bila dibandingkan dengan triwulan II, naik 7,84 persen,” tutur dia. Pada triwulan III 2018 total nilai ekspor tercatat sebesar US$ 46,99 miliar.
Akan tetapi nilai impor tercatat lebih tinggi ketimbang ekspor. Pada periode ini nilai impor tercatat sebesar US$ 49,72 persen. Angka tersebut naik 10,25 persen ketimbang triwulan sebelumnya dan naik 23,71 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Neraca perdagangan kita mengalami defisit pada Juli dan Agustus, dan mengalami surplus pada September,” ujar Suhariyanto.